Belakangan ini iklan SUNO dimana-mana, menawarkan kemudahan untuk proses pembuatan lagu. bahkan untuk orang yang tidak bisa memainkan alat musik sekalipun dapat menggunakannya, tinggal ketik prompt sesuai dengan ide yang diinginkan, dalam hitungan detik dapat beberapa lagu baru.
Beberapa waktu lalu saya dapat customer yang menggunakan SUNO, dia ingin audionya dibuatkan not balok, maka saya buatkan tulisannya berdasarkan melodi dan chord yang dibuatkan oleh SUNO. Saya menggunakan MUSESCORE untuk menulisnya.
Adapun customer saya yang lainnya, menciptakan lagu menggunakan AI,beliau ingin dibuatkan backing track yang persis seperti di audio hasil generate oleh AI. Walhasil kami melakukan recording konvensional, yaitu merekam 1/1 alat musik asli. biasanya ini dilakukan untuk mengejar bunyi alat musik akustik supaya terasa real. contohnya seperti string section, brass section dan woodwind. bahkan hampir semua alat musik perkusi masih lebih terasa dinamikanya jika direkam secara live.
Hampir mirip dengan kejadian pada trend fotografi, dimana anak muda Gen Z lebih memilih menggunakan kamera yang outdated, dengan kualitas yang “tidak sempurna” tapi mereka mengganggap itu seninya, ketidaksempurnaan yang disengaja. Begitu juga halnya di musik, generasi baru ini beberapa sudah mulai meninggalkan melodyne/autopitch correction sejenis untuk mendapatkan bunyi yang alami.
Pada akhirnya kemajuan teknologi tidak bisa kita lawan, tapi kita bisa berkawan dengan teknologi tersebut supaya bisa menghasilkan lebih banyak karya dan tetap hidup dalam kenyamanan.
Chaka Music Production 
Tinggalkan komentar