Saat ini banyak sekali layanan jasa agregator untuk menerbitkan musik secara digital, saking banyaknya kita sering bingung dan tidak tahu mana yang paling cocok buat kita.

Kebetulan penulis adalah salah seorang seperti kamu! Saya dulu sering bingung memilih platform/website apa yang cocok untuk jadi tempat menitipkan karya kita. Setelah bereksperimen sana-sini malah tambang bingung, dan cara terbaik bagi saya saat itu adalah mencoba hampir semuanya.

Saya akan bagikan beberapa hal yang saya alami langsung plus dan minusnya, (disclaimer) ini hanya opini pribadi, silahkan pelajari syarat & ketentuan masing-masing platform ya.

Tunecore

Kelebihannya:

  • Full payment (tanpa potongan royalti) dari hasil penjualan download maupun streaming digital. Tapi kamu harus bayar dimuka ya, tidak mahal juga sih sekitar 10$/lagu atau 30$ untuk 1 album. Tapi kalau kamu ragu lagumu gak begitu laku di pasaran, sebaiknya saya saranin yang gratisan aja dulu. (entar saya kasih tahu)
  • Distribusi ke semua digital stores iTunes, Spotify, Deezer, sekarang JOOX & Tik Tok udah bisa juga yeayy!
  • Laporan analitik data, kita bisa pantau lalu lintas penjualan di dashboard akun kamu. Jadi kamu bisa lihat lagu kamu lebih banyak yang streaming dimana aja, trus berapa yang didownload tiap bulan. kalau kamu kerjasama dengan agregator lokal, paling cepat mereka bisa kasih report seperti ini per 3 bulan.
  • Kalau kamu membuat versi cover dari lagu yang sudah pernah dirilis sebelumnya mereka juga bisa bantu kamu urus license di Tunelicensing
  • Auto-monetized sound recording di youtube, artinya gini. misalkan ada orang sync lagu kamu untuk videonya di youtube, nah tunecore akan langsung mengklaim sehingga orang tersebut tidak bisa memonetisasi di akun youtubenya. keuntungan yang dikolek sama Tunecore langsung masuk ke akun kamu.

Kekurangan:

  • Mereka tidak bantu promote di social media, meskipun mereka menawarkan pasti dengan embel-embel bayar di depan.
  • Kalau kamu salah upload data lagu, tidak bisa diperbaiki. Tidak ada refund, jadi kamu mesti take down dulu, setelah itu baru upload ulang dengan materi audio yang baru dan ini artinya bayar lagi. jadi periksa dengan teliti penulisan credits sebelum merilis jangan sampai salah.
  • Hampir semua hal, dikit2 bayar. Waktu kamu upload dia langsung nawarin auto renewal (gak usah), sama ada publishing administration fee 75$ (gak usah juga) pokoknya yg ptg album kamu bisa orang cari lewat streaming & download. proceed to checkout.
  • Jangan pakai autorenewal, dia bisa langsung debet ke CC/tabungan kamu. set aja manual dan perhatikan kapan tanggal rilisan kamu berakhir supaya tidak telat ketika mau perpanjang iuran tahun, atau ya rilisanmu taken down by Tunecore.
  • Karena sifatnya kontrak tanpa tatap muka, jadi kalau ada masalah mengenai rilisan kamu cuma bisa lewat email. mereka cukup responsif sih, tapi ya kendala zona waktu saja bagi kamu yang di Indonesia. trus mereka sabtu & minggu libur, jadi kamu mesti sabar menunggu email balasan.

BandCamp

  • Upload gratis, Nah ini yang saya bilang *Ntar saya kasih tahu. Kalau ada yang download lagu kamu maka hasil penjualan dipotong 15%, untuk rilisan fisik 10%.
  • Cocok untuk pemula yang zero-minim budget dan belum tahu karyanya akan laku atua tidak.
  • Bisa share link ke social media & website
  • Layanan streaming di apps mereka

Kekurangan

  • Tidak mendistribusikan ke digital stores lain.
  • Pendengar harus punya apps BandCamp supaya bisa mendengar lagu via streaming.
  • Kamu harus punya akun paypal supaya bisa mendapat bayaran, sebenernya sama juga di tunecore. jadi pembayaran akan diteruskan ke paypal, lalu dari paypal akan bayar ke bank lokal kamu.

Agregator non Record label.

Beberapa jasa agregator lokal juga punya beberapa penawaran menarik. kira-kira skema untuk titip edar seperti ini.

  • Bagi hasil 30% label – 70% artis (pemilik lagu), ini angka standar dimana-mana, ada yang minta lebih kecil 25% namun biasanya ada kekurangannya.
  • Unlimited upload, Jika kamu adalah produser musik yang kreatif dan menghasilkan banyak lagu, mereka lebih senang kamu mengupload konten sebanyak-banyaknya dan gratis, namun baca butir pertama.
  • koneksi ke semua digital stores (sama aja itu itu lagi SPOTIFY, JOOX, iTunes)
  • Manajemen data statistik, Nah kalau kamu mau fokus kerja untuk musik sebaiknya tidak usah repot urus matematika hasil penjualan. Biar mereka yang kerja buat kamu

Kekurangan:

  • Promosi social media tidak termasuk jasa mereka, kalaupun ada pasti ala kadarnya. kecuali untuk single/album yang mereka produksi dan mereka berinvestasi maka akan ada slot belanja iklan.
  • Jika mereka berinvestasi, tentunya akan mengharapkan hasil balik modal plus untung dulu. kadang-kadang hak pemilik/pencipta lagu suka terlewat disini, atau menunggu cukup lama agar dapat bagian.
  • Kalau kamu tidak terlalu terkenal, jangan harap mereka akan bantu promosi atau jualin. Bagaimanapun mereka tidak salah, mencari talenta yang mudah dijual untuk menyelamatkan perusahaan (profit). ingat ini bisnis, bukan bakti sosial!
  • Jaringan global, nggak usah kemakan dengan iming-iming go internasional. kalau kamu sudah kenal internet, kamu pasti ngerti.

Record Label

Mau indie label atau major label, sama aja. mereka punya skenario label, secara teknis cara kerjanya sama hanya beda bahasa penyampaian ke artis (pekerja seni).

  • Iklan, Kalau kamu buka spotify trus lihat banner mondar-mandir nawarin lagu baru dari artis ternama. itu iklan, bayarnya mahal. Jadi kalau kamu cuma artis biasa yang mengupload secara digital, karya kamu bersaing dengan jutaan lagu milik ratusan ribu content creator lainnya. itulah gunanya iklan, kamu nembus antrian yang panjang (shortcut) menuju calon audience kamu.
  • Siaran, Kalau diproduserin sama record label kamu dikasih fasilitas tour promo radio-radio. gak usah belagak ngartis ya, itu artinya kamu kerja! harus profesional ketika ada jadwal interview karena kamu terikat kontrak dengan perusahaan yang modalin kamu.
  • Perusahaan rekaman akan bayar SEO (search engine optimizer) supaya ketika orang mengetik tentang rilisan baru, maka lagu kamu duluan yang nongol di hasil pencarian. Biayanya tidak sedikit juga, bisa bulanan hngga tahunan.
  • Channel, kamu nggak usah pusing bikin channel social media dll. mereka akan urus semuanya termasuk eksploitasi dan monetisasi-nya, yang perlu kamu lakukan adalah jalani prosedur yang mereka berikan dan jangan banyak berpikir.
  • Image & Style, Kamu akan didandani layaknya artis ternama sehingga enak dilihat baik untuk foto & video dan punya karakter unik sehingga publik mudah mengenali kamu.
  • Press Release, tulisan tentang kamu dan disebar ke semua media/ kantor berita yang menjadi rekanan perusahaan.

Kekurangan

  • Karena adanya kontrak, apalagi yang konten eksklusif kamu dilarang tampil di tempat-tempat yang tidak kerjasama dengan label.
  • Kalau kamu ketahuan perform tanpa sepengetahuan label, ada sanksi penalti.
  • Biasanya record label akan lebih menganak emaskan artis yang memang sudah terkenal, karena lebih mudah dijual. sebagai anak bawang mesti sadar usaha sendiri dan rajin self-promote.

Trus gimana dong caranya supaya terkenal dan banyak duit lewat musik?

Saya juga gak tau, kalaupun saya tau pasti rahasia. Semoga tulisan ini bermanfaat

Iklan